Powered by Blogger.
CERITA SEKS DEWASA NGENTOT GAIRAH NAFSU DOKTER MUDA CANTIK


Aku menjadi dokter yang terpilih mewakili organisasi proyek perbaikan gizi masyarakat di suatu kepulauan. Tempat aku bekerja jaraknya hanya satu jam pelayaran dan terletak dalam satu propinsi dengan tempat tinggal kami. Atas persetujuan suami, kami berpisah dan setiap dua minggu aku pulang ke rumah.

Sepeninggalku, ternyata suamiku menunjukkan dirinya sebagai gay. Dia mempunyai pemuda simpanan teman tidur dan pemuas sex. Selama aku dinas di kepulauan, pemuda itu beberapa kali dibawa pulang menginap di rumah. Untuk menyembunyikan sikapnya, sehari-hari teman gaynya disimpan di luar, disewakan rumah. Kejadian ini memukul perasaanku. Segala upaya untuk menyadarkan suamiku ternyata tidak membawa hasil.
Aku membawa kedukaanku di pulau dengan cara melayani masyarakat setempat. Untuk mengisi kekosongan waktu, aku buka praktek sebagai dokter umum. Suatu hari ketika jam praktek hampir usai, seorang pasien laki-laki tegap berkumis dan bercambang datang minta agar diperiksa. Ia memperkenalkan namamanya Amir. Keluhannya sering pusing.
Silakan Pak Amir naik ke tempat tidur biar saya periksa.
Segera aku memeriksa pernafasan, tekanan darah dan lain-lainnya. Ketika tanganku memegang tangannya yang berbulu lebat, ada perasaan canggung dan geli. Sewaktu Pak Amir pamit, dia meninggalkan amplop biaya pemeriksaan. Ternyata isinya melebihi kewajaran tarip seorang dokter umum.
Hari berlalu, ketika suatu malam saat aku akan mengunci kamar praktek, dihadapanku telah berdiri Pak Amir.
Dokter, apakah masih ada waktu untuk periksa saya ? Maaf saya datang terlalu malam karena ada pekerjaan tanggung.
Aku kaget karena kehadirannya tanpa aku ketahui. Dengan senyum geli aku membuka kembali ruang praktek sambil mempersilakan masuk.
Dok, saya tidak mempunyai keluhan. Hanya saya ingin tahu apakah tekanan darah saya occurring to okay.
Demikian Pak Amir mengawali pembicaraan.

Saya bisa tidur nyenyak setelah makan obat dokter.
Sambil memerika, kami berdua terlihat pembicaraan ringan, mulai dari sekolah sampai hobi. Dari situ aku baru tahu, Pak Amir telah dua tahun menduda ditinggal mati istri dan anak tunggalnya yang kecelakaan di Solo. Sejak saat itu hidupnya membujang. Ketika pamit dari ruang praktekku, Pak Amir menawarkan suasana santai sambil menyelam di kepulauan karang.
Dok, panoramanya sangat indah, pantainya juga bersih lho.
Aku setuju atas tawaran itu dan Pak Amir akan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.
Dalam cartoon boath yang menyeberangkan kami, hanya berisi aku, Pak Amir dan pengemudi kapal. Sesampainya disana, aku merasa canggung ketika harus berganti pakaian selam di hadapan laki-laki. Tapi aku juga belum tahu cara mengenakan pakaian selam jika tanpa bantuan Pak Amir. Terpaksa dengan pakaian bikini aku dibantu Pak Amir memakai pakaian renang. Tangan kekar berbulu itu beberapa kali menyentuh pundak dan leherku. Ada perasaan merinding.
Tanpa terasa kegiatan menyelam menjadi kegiatan rutin. Bahkan pergi ke tempat penyelaman sering hanya dilakukan kami berdua, aku dan pak Amir. Semakin hari jarak hubungan aku dengan Pak Amir menjadi lebih akrab dan dekat. Kami sudah saling terbuka membicarkan keluarga masing-masing sampai dengan keluahanku mengenai suamiku yang cheerful. Dia tidak lagi memanggilku Bu Dokter, tapi cukup namaku, dik Debi.
Musim barat hampir tiba, kami berdua di tengah perjalanan ke tempat penyelaman. Tiba-tiba datang hujan dan angin sehingga gelombang laut naik-turun cukup besar. Aku mual, sehingga kapal dibelokkan Pak Amir ke arah sisi pulau yang terlindung. Kami turun ke pantai, duduk di bangunan kayu beratap rumbia tempat para penyelam biasa istirahat sambil menikmati bekal. Hanya ada dua bangku panjang dan meja kayu di tempat itu. Angin kencang menyebabkan tubuh kami basah dan dingin. Aku duduk mepet ke Pak Amir. Aku tidak menolak ketika Pak Amir memelukku dari belakang. Tangan berbulu lebat itu melingkar dalam dada dan perutku. Dekapan itu terasa hangat dan erat. Aku memejamkan mata sambil merebahkan kepalaku di pundaknya, sehingga rasa mabuk laut mulai reda.

Sebuah kecupan ringan melekat di keningku, kemudian bergeser ke bibir, aku berusaha menolak, tapi tangan yang melingkar di dadaku berubah posisi sehingga dengan mudah menyusup dalam BHku. Tiba-tiba badanku terasa lemas saat jari tangan itu membuat putaran halus di puting susuku. Bibir berkumis lebat itu menjelajah ke bagian sensitip di leher dan belakang telingaku. Persasaan nikmat dan merinding menjalar dalam tubuhku. Bibir itu kembali bergeser lambat menyusur dagu, bergerak ke leher, pundak dan akhirnya berhenti di buah dadaku. Aku tidak tahu kapan kaitan BH itu terbuka. Dorongan kuat muncul di vaginaku, ingin rasanya ada benda bisa mengganjal masuk.
Tangan kekar itu akhirnya membopongku dan meletakkan di atas meja kayu. BHku telah jatuh di atas pasir, mulut dan tanggan Pak Amir bergantian menghisap dan meremas kedua gunungku, kanan kiri. Aku bagaikan melayang, kedua tanganku menjambak rambut Pak Amir. Kepalaku tanpa terkendali bergerak ke kanan dan kiri semakin liar disertai suara eluhan nikmat. Oooohhhhhoohhhh ooooohhhhaauuhhhhhh. Kedua tangannya semakin kencang meremas buah dadaku. Mulutnya bergeser perlahan ke bawah menelusur pusar.. terus.vaginaku. Ahhh husss. ahh aahhhhhh.
Ketika mulut itu menemukan klitorisku, jeritanku tak tertahan Auh..hh aahhh.. husss.. sebuah benda lunak menyeruak bibir vaginaku. Bergerak perlahan dalam usapan halus serta putaran di dinding dalam, membuatku semakin melayang. Tanpa terasa eranganku semakin keras. Untuk menambah kenikmatan, aku angkat tinggi pantatku ke atas. Ingin rasanya benda itu masuk lebih dalam. Tapi aku hanya memperoleh dipermukaan. Ooohhhh..haahh haaahhhuuu. t..eru.s..se..se..se..dikitatas. Ooohhh.aahhh .. Sebuah hisapan kecil di klitorisku memperkuat cengkeraman tanganku di pinggir meja. Hisapan itu semakin lama semakin kuat. kuat dan kuat.. menjadikan kenikmatan tak terhingga. memuncul denyutan orgasme. Otot-otot disekitar vaginaku mengejang nikmat dan nikmat sekali. Sesekali nafasku tersengal aaa..hhhhhhhuuu..aahhhhh.aahhhh aaaahhhhhhhh. ahhhh huhhhhhhhehhhhhh. Denyut itu menjalar dintara pangkal paha dan pantat ke seluruh tubuh. Orgasme yang sempurna telah aku dapatkan. Puncak kenikmatan telah aku rasakan.
Lemas sekujur tubuhku, aku ingin dipeluk erat, aku ingin ada sebuah benda yang masih tertinggal dalam vaginaku untuk mengganjal sisa denyutan yang masih terasa. Tapi aku hanya menemukan kekosongan. Tangan-tangan berbulu itu dengan pelan membuka kembali pahaku. Kedua kakiku diangkat diantara bahunya. Kemudian terasa sebuah benda digeser-geser dalam vaginaku. Semula terasa geli, tapi kemudian aku sadar Pak Amir sedang membasahi penisnya dengan cairan kawinku. Seketika aku bangun sambil menutup kedua kakiku. Aku mendorong badannya, dan aku menangis. Sambil membuang muka aku sesenggukan. Kedua tanganku menutup dada dan selangkangan. Pak Amir tertunduk duduk dibangku menjauhi aku. Ia sadar aku tidak mau dijamah lebih dari itu. Sambil menelungkupkan badan di meja, tangisku tetahan. Pak Amir mendekati dan dengan lembut ia membisikkan kata permintaan maaf. Diapun menyorongkan BH serta celana dalamku. Aku tetap menangis sambil menutup muka dengan kedua tanganku. Akhirnya pak Amir pergi menjauh menuju kapal mengambil bekal.
Kami duduk berjauhan tanpa kata-kata. Sekali lagi Pak Amir mengajukan permintaan maaf dan berjanji tidak mengulang kejadian itu. Ia menyerahkan botol set aside breathe mineral kepadaku.
Maafkan aku dik Debi, aku khilaf, aku telah lama tidak merasakan seperti ini sehingga aku khilaf. Aku minta maaf yah, aku harap kejadian ini tidak mengganggu persahabatan kita. Yuk kita minum dan makan siang, terus pulang.
Aku merasa iba pada Pak Amir. Ternyata dengan tulus dia masih bisa menahan syahwatnya. Padahal bisa saja memaksa dan memperkosaku.
Kesadaranku mulai pulih, emosiku mereda. Aku mulai berpikir pada kejadian tadi, bukankah aku telah terlanjur basah saat ini ? Bukankah bagian dari kehormatanku telah dijamah Pak Amir ? Bukankah tubuhku yang paling sensitif telah dinikmati Pak Amir ? Apa artinya mempertahankan kesucian perkawinan ? Bukankah aku tidak pernah menikmati rasa seperti ini dengan suamiku ? Bukankah aku telah kawin dengan seorang gay ? Yah aku telah diusir dari rumahku oleh teman gay suamiku. Tapi itu bukan salah suamiku. Ia terlahir dengan kelainan jiwa. Ia menjadi gay dengan menanggung penderitaan. Ia terpaksa memperistri aku hanya untuk menutupi gaynya. Aku ingin merasakan kenikmatan, tapi aku tidak ingin jadi korban, aku tidak ingin punya anak dari hubungan ini dengan Pak Amir.
Keberanianku mulai muncul. Aku melompat dan memeluk Pak Amir. Kelihatan Pak Amir ragu pada sikapku sehingga tangannya tidak bereaksi memelukku. Aku bisikan kata mesra.
Pak, aku kepingin lagi, seperti tadi, tapi aku minta kali ini jangan dikeluarkan di dalam.
Maksud dik Debi..
Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, tanganku meraba ke penisnya. Kemudian tanganku menyusup dalam celana renangnya. Sebuah benda yang tidur melingkar, tiba-tiba bangun karena sentuhanku
Tapi jangan dikeluarkan di dalam ya Pak..
Terima kasih dik..
Senyum Pak Amir berkembang. Kembali aku didekap, aku dipeluk erat oleh kedua tangan kekar. Aku benamkan mukaku di dada bidang berbulu.

Tanpa komando aku duduk di atas meja sambil tetap memeluk Pak Amir. Aku diam, mataku terpejam ketika pelan-pelan aku direbahkan di atas meja. Satu persatu pengikat BHku lepas sehingga tampaklah susuku yang masih sangat padat lengkap dengan putingnya yang berwarna coklat kemerahan dan sudah berdiri dengan pongahnya. Kedua tangannya meraih dadaku, mulut hangat menyelusur gunungku, perlahan-lahan bergeser ke bawah, semakin ke bawah gerakkannya semakin liar. Gesekan kumis sepanjang perut membuatku menegang. Aku pasrah ketika celana dalamku ditarik ke bawah lepas dari kaki sehingga kini aku sudah benar-benar bagaikan bayi yang baru lahir tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhku. Mulut hangat itu kembali bermain lincah diantara bibir bawahku yang ditutupi rambut-rambut kemaluan yang berwarna hitam legam dan tumbuh dengan lebatnya disekeliling lubang kawinku dan clitorisku terasa sudah mengeras pertanda aku sudah dilanda nafsu kawin yang amat menggelegak.
Kenikmatan kembali menjalar di rahimku. Auh.e.e.e.e.e.e.e..haaahhaaahhaah. Auhhhhsss aku mengerang. Pak Amir sambil berdiri di tepi meja mengusapkan benda panjang dan keras di klitorisku. Aahhhh..uhhh.. jeritan kecil tertahan mengawali dorongan penis Pak Amir menyusup vaginaku. Pantatku diangkat tinggi dengan kedua tangannya ketika benda itu semakin dalam terbenam. Tanpa hambatan penis Pak Amir masuk lebih dalam menjelajah vaginaku. Dimulai dengan gerakan pendek maju mudur berirama semakin lama menjadi panjang. Nafasku tersengal menahan setiap gerak kenikmatan. Aaah.ahh..ahh.haaaa..haassss.
Entah berapa lama aku menerima irama gerakan maju mundur benda keras dalam vaginaku. Aku telah merasakan denyut orgasme. Auuuuuuuuhhhhh Jeritan dan cengkeraman tanganku di pundak belakang penanda aku mencapai puncak orgasme. Gerakan benda itu dalam vaginaku masih tetap berirama, tegar maju mundur dan membuat gesekan dengan sudut-sudut sensitif. Tiba-tiba irama gerakan itu berubah menjadi cepat, semakin cepat.. suara eluhan Pak Amir terdengar dan otot vaginaku kembali ikut menegang, yah aku mau kembali orgasme aaahhhhhhhhhhhh. aahhhh. Tiba-tiba benda dalam vaginaku ditarik keluar. Semprotan cairan hangat mengenai pahaku dan meleleh di atas meja. Pak Amir mencapai puncak kenikmatan. Pak Amir memenuhi janjinya, tidak mengeluarkan cairan mani dalam vaginaku. Aku lemas..lemas sekali seperti tidak bertulang. Aku didekap lembut dan sebuah ciuman di kening menambah berkurang daya kekuatanku.
Tiga tahun kemudian setelah kejadian di pulau itu, aku telah menikmati hari-hari bahagiaku. Aku sekarang telah menjadi nyonya Amir. Di pelukanku ada si mungil Indri, buah hati kami berdua. Setelah perceraian dengan suamiku, satu tahun kemudian aku menikah dengan Pak Amir. Mantan suamiku mengirim berita ia sekarang sekolah di Australia. Tapi aku tahu semua itu hanya kamuflase, seperti dalam pengakuannya lewat telepon, mantan suamiku menetap di Sydney agar dapat memperoleh kebebasan menjadi kaum gay.
perangsang seks tokcer jos paradiso grils

CERITA DEWASA AKU DIMINTA UNTUK MENGHAMILI ISTRI TEMANKU


Sebuah kisah seks cukup gila, seorang suami meminta temannya untuk ngentot dengan isterinya sendiri agar isterinya bisa hamil dan punya anak. Bagaimana kisah dewasa gila ini, selengkapnya mari kita simak kisahnya berikut ini!

Aku punya teman (ah ah.. ah). No, ini bukan lagunya duet ratu. Aku punya teman baik, kawan karibku di kantor. Sekarang dia sudah pindah ke kantor lain yang menawarkan offering lebih bagus. Tapi kami masih berhubungan baik karena kami berdua punya side job sebagai fotografer pre-wedding. Dari sinilah aku jadi akrab dengan keluarganya, meskipun sebaliknya tidak. Aku yang tinggal sendiri merantau di Jakarta tidak banyak yang bisa dishare ke temanku ini, malah justru mereka yang kuanggap sebagai keluargaku. Dengan keakraban kami, aku juga kenal baik dengan istrinya. Mereka menikah 3 tahun yang lalu. Namun hingga kini belum dikaruniai dengan buah hati oleh Tuhan.
Mereka seringkali ribut dan kawanku ini suka curcol soal hal ini. Hingga suatu ketika, sehabis sesi foto prewedding di daerah Pantai Indah Kapuk, kawanku berkata Bro, gw udah kenal lo berapa lama sih? Ya dari gw masuk PT XYZ, lo kan udah lama disana yang punya kantor. mmmm berapa lama ya? 5 tahun kali? Iya, selama ini gw udah nyaman banget bareng sama lo, kerja sama lo, gila2an juga sama lo Heummmm apaan nih, jangan2 ntar dia bilang, dia cheerful trus suka sama gw x____X. Wah kenapa nih bro, tumben2an lo aneh begini?*
Gini bro, gw ada satu permintaan sama lo. Lo tau kan gw sama istri gw udah 3 tahun married tapi belom punya anak. Gw berdua udah cek ke dokter dan kondisi gw sama istri gw sebenernya sehat kok Yaaaudahalaaah kupikir dia mau bilang apaan. Mungkin emang belom dikasi sama Tuhan, kali lo disuruh senang-senang dulu bro, lo berdua kan kerja, jabatan oke, gaji juga oke, lo berdua bahkan sering jalan-jalan keluar negeri Memang betul bahwa karibku dan istrinya ini dari segi karir sukses luar biasa. Sejak pindah ke kantornya yang baru, dia langsung melejit bisa menduduki posisi Senior Manager yang sangat diandalkan oleh Dewan Direksi. Istrinya pun begitu, selalu dengan gampangnya memuluskan accede-contract perusahaan, maklum istrinya bekerja di bidang distribusi komponen pembangkit listrik. Kebayang dong margin mereka gimana?
Yaaah bukan gitu bro, gw ngerasa hidup gw hampa aja gak ada anak, istri gw juga ngerasa begitu. Yah, terus gimana bro, mungkin lo coba usaha lagi aja selama 1 tahun maybe gak bisa bro, istri gw udah nyerah. Oookkkeeeey, trus permintaan apaan yang lo maksud? Gini. dia berhenti sejenak tidak melanjutkan kalimatnya. Gini. eaaaahhhh. lama daaah Iye iyeee, gini, gw minta bantuan lo untuk bikin istri gw hamil. And I said WHATTT???? Serius bro, lo jangan becanda deh, aneh2 aja. aku terhenyak mendengar permintaan dia. Gila aja, ini kan sama aja aku menghianati karibku sendiri, seseorang yang sudah kuanggap kakak. Seriusan ini. gw udah diskusi panjang lebar sama istri gw soal ini.
Gak bisa lah bro, gila aja lo, gw bukannya gimana2, cuma men, lo sama gw kan udah temenan lama, gw udah anggap lo kayak abang gw sendiri, mmmm. gak ada alternatif lain apa? misalkan bayi tabung? gak lah, bayi tabung kemahalan, gw udah konsul sama beberap dokter di Indonesia sama di Singapore, biayanya gede banget, bisa dapet Honda Jazz gw, belum lagi rasio keberhasilannya cuma 65%. Gw gak bisa ambil inadvertent cuma segitu Kawanku ini seorang akuntan yang handal, semuanya diperhitungkan dari sudut pandang matematis. Pernah kami backpackeran ke Indonesia Tengah (Bali, Lombok, Flores, Timor) yang ada kalo backpackeran kan ngegembel, seadanya duit. Ini dia nggak, semua tercatat rapi, tips tukang parkir, biaya kereta, biaya ferry dll.
Yaaa, apakek, mmm. adopsi gimana? nggak lah, kita gak tau orang tua si anak ini kayak gimana Yang nentuin sikap anak itu bukan siapa ortunya, tapi lingkungan dia? gw yakin kal  kawanku sudah memotong tidak mau mendengar Gini bro, gw bukannya sembarangan minta tolong sama lo, gw udah tau background lo, gw diam-diam research tentang lo, keluarga lo, riwayat medis lo *jangan tanya gimana caranya*, ditambah lagi, gw udah kenal sama lo udah lama banget, lo orangnya gak macem-macem yaaah bandel2 dikit okelah cuma kan gak parah2 amat, lo kenal baik sama istri gw, lo kenal sama bokap nyokap gw, adek-adek gw. Ya kalo lo mau masuk Kartu Keluarganya bokap gw, pasti dengan senang hati mereka nerima. Intinya, gw udah bicarain masalah ini panjang lebar, gain-kontra, konsekuensi dan segalanya sama istri gw dan kita berdua setuju*
Oke, kalo boleh tau emang yang milih gw siapa, lo apa istri lo? kita berdua spontan kalo nggak ada kandidat yang lebih tepat selain lo Wah terharu aku mendengarnya. Gw gak bisa mikir sekarang nih bro, lo boleh kasi gw waktu buat mutusin ini gak? ini rada aneh dah permintaannya.
Diam-diam setan, aku memang mengagumi istri kawanku ini. Bisa dibayangkan lah wanita muda, mmmm gak terlalu muda sih karena umurnya sekarang sudah 32 tahun, umurnya beda 5 tahun dengan umurku, berpenampilan layaknya eksekutif muda, setiap kali bertemu kalau dia menjemput kawanku ini, dia selalu menggunakan blazer kantoran yang justru menonjolkan sex appealnya. Kulitnya tidak terlalu putih, namun bersih, rambutnya dipotong sebahu, badannya juga gak terlalu langsing. Tingginya semampai, ideal jika diperhatikan mungkin tingginya sedaguku. Tapi the main attractionnya adalah her boobs. Her big melon boobs. Aku perkirakan mungkin ukurannya sudah 34D. Mungkin juga besarnya ini ditunjang oleh body extension dia yang memang tidaklah kurus. Bahkan dalam balutan blazer kerja resmi pun yang sangat tertutup, siluet bongkahan gunung kembarnya seperti menyihir untuk memandangi.
Makanya setiap kali aku ngobrol dengan istri kawanku ini, aku selalu fokus dengan ngobrol sambil melihat ke pangkal hidungnya. Aku terlalu takut untuk eye habit in, tapi juga tidak mau mataku jelalatan ngeliatin toket gedenya. by the way, namaku Rendi, karibku ini bernama Wein sedangkan istrinya bernama Rina.
Sudah hampir dua minggu aku memikirkan hal ini tidak kunjung tuntas. Aku tau gimana nikmatnya menggenjot tubuh Rina dengan sepenuh nafsu, apalagi udah dapet izin dari suaminya. Namun aku masih merasa ada yang mengganjal. Aku tetap merasa tidak enak dengan Wein. Wein ini baik sekali denganku, benar-benar seperti abang sendiri. Sudah tidak terhitung berapa kali dia meminjamkanku uang untuk utang2ku, meminjamkan mobilnya, meminjamkan peralatan kameranya. Bahkan bisa dibilang, side job fotografer pre-wedding ini modalnya 90% dari dia sedangkan aku modal dengkul saja.
*TINUNINUNG* BBku berbunyi tanda pesan baru diterima. Dari Wein. Bro, gimana nih, udah ada keputusan belom?. Aku belum membalas, tapi pasti di ujung sana, dia sudah tau kalau aku sudah membaca pesannya. *TINUNINUNG* pesan baru masuk lagi. Bro, interest lah, gain me, I have never ask you for any further. Gw bukannya mau ngungkit2 apa yang udah gw pernah bantu ke lo. Tapi absorb Mungkin kalau orang lain yang membaca pesan itu akan terbaca bahwa Wein ini pamrih dalam memberi bantuannya. Namun tidak bagiku, aku tau persis aku sudah berhutang banyak dari kebaikan yang diberikan Wein. Oke bro, gw setuju. I hope this is not one of your sick jokes. GREAT!!!! gw kabarin istri gw.
Hari itu hari Rabu, kami janjian untuk ketemuan di Plasa Senayan (PS). Aku selalu suka PS, karena gak terlalu crowded, jadinya untuk nongkrong pun enak. Kami janjian di food court. Aku sudah menunggu agak lama hampir 20 menitan, cemilan french friesku pun udah hampir habis, tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang Hi Ren..! salam Rina kepadaku dia tiba dengan Wein dari arah belakang. Aku kali ini benar-benar canggung bertemu dengan mereka, tidak seperti biasanya Eeehh hai.. Mbak Mbak? Mbaak? sejak kapan kamu manggil aku Mbak? protes Rina kepadaku Grogi dia celetuk Wein. Dan memang benar, aku lagi super grogi, tanganku seketika berkeringat basah dan aku salting. Ren, udalah nyantai aja. eeeh iya Rin Rin? duh kamu rileks deh, sekali2nya kamu manggil aku Rina Betul, aku selalu memanggil Rina dengan panggilan teteh. Karena dia dan Wein lebih tua daripadaku, lebih tua 5 tahun. x____X
So ujarku Iya, as a outcome. Rina mengulang kata-kataku dengan penuh semangat dan senyum. Aku sampai takut jangan sampai Wein cemburu, tapi nampaknya Wein oke oke saja. Wein menimpali Makasih banget bro lo mau bantuin gw, ya yang kayak gw cerita, kita perlu bantuan lo untuk. untuk. ya you know Iya, gw ngert, trus gimana prosesnya nih. Apa gw dateng tiap hari apa, rutin. lalu ML. atau lo ada di situ ngeliatin gw sama teteh ntar jangan2 wueeeh. ogah meen yang bener aja deh lo jangan gila kami bertiga terbahak2. No no gini, gw gak mau tau, arrangementnya antara lo sama Rina aja, kalian janjian dimana, ngelakuinnya dimana, dont publicize me. I dont wanna know. Ntar kebayang2. Hey men, lo sobat gw cuma kalo ngebayanginnya masih gimana canggung deh kita bertiga. Ini dia yang sebenarnya aku takutkan. Aku takut melukai perasaan Wein. Namun mengingat ini permintaan Wein dan Rina sendiri ya mungkin bisa dikesampingkan saja.
Rina kemudian menimpali. Ill reach into you ya. btw ini ada hubungannya sama masa subur gw, jadi harus dilakuin di waktu yang pas. aku mengangguk tanda setuju. Malam itu kami lanjut nonton dan pulang ke tempat masing2. *TINUNINUNG* BBMku kemasukan statement, dari Rina, Ren, kamu besok pardon gak. Aku sih manage not guilty teh, Wein emang kemana? Dia lagi keluar kota. Oke teh, jadi aku ke apartemen aja nih Iya you can come
Lusanya aku tiba di apartemen, sengaja aku bilang Rina kalau aku akan datang lebih cepat mungkin sebelum gelap agar tidak terlalu larut pulangnya. Aku merasakan deg-degan luar biasa. Jujur saja meskipun aku belum menikah, aku sudah merasakan hubungan seks dengan mantan-mantanku dulu. Namun belum pernah kurasakan hal seperti ini, deg-degan luar biasa gak berhenti juga sejak turun mobil dari parkiran, naik ke raise sampai ke pintu apartemennya teteh. Setelah ku pencet bel 3x masih belum ada jawaban, lalu aku mengeluarkan BBku untuk bbmin teteh, namun disaat bersamaan teteh membuka pintu. Haiiiyy Reeenn, Ive been waiting for you, come in Eeeeuuuuhhhh. senyum teteh bikin hati melted. Aku harus berusaha untuk tidak main hati untuk urusan beginian. Iya teh, sorry telat, tadi cari bensin dulu Yuk masuk
Rina menyuruh duduk diruangan tengah, di ruang tivi. Didepan tivi terhampar spreadsheet, mirip timing untuk pipeline project, tapi ini beda, ada tanggal yang berulang. Ah! Aku baru sadar, ini adalah siklus haid dan masa suburnya Rina. Udah research ya Teh, ini kok sampe berantakan gini Itu dia Ren, sebelumnya aku mau jelasin ke kamu dulu soal ini ujar Rina yang datang dari arah dapur membawa soft beverage dan diletakkan di meja kecil sebelah couch tempat aku duduk. Belum sampai Rina sampai ke couch, aku turun ke bawah mengobrak-abrik spreadsheet yang dibuat Rina, sok sok ngerti lah. Rina pun duduk di couch setelah meletakkan kaleng soft drink di meja.
Sore itu Rina sangat seksi, dengan rambut diikat ke belakang dengan hanya menggunakan karet, memperlihatkan lehernya yang jenjang dan tengkuknya yang seperti mengundang untuk aku jilati, Rina memakai you-can-see warna putih yang tidak terlalu tipis, namun aku bisa melihat tali BHnya yang berwarna hitam menyembul melingkari pundak. Rendaan bra pun tercetak di you-can-see Rina dari depan melingkar ke belakang. Belum apa-apa aku sudah mikir macam2. Untuk bawahannya dia menggunakan Hotpants yang cukup pendek, celana dalamnya pun terceplak di bokongnya yang semok. Brrrr. Rina ini benar2 didesain Tuhan untuk menaikkan birahi pria sepertinya. Aku tidak bisa bayangkan gimana Wein tiap hari, tiap malam disuguhi malaikat sempurna seperti ini.
KLOP, jari Rina disentakkan di depan wajahku Bengongin apaan hayoooo, belom apa2an udah ngayal2 Anjir, ketauan aku memandangin dia. Ngggg nggak kok teh, kagum aja dan iri sam Wein bisa punya istri se-absolute Teteh ujarku menggombal. Bisa aja deh kamu. Jadi gini, planning aku, kita cuma ML pada waktu aku sedang subur. yang berarti 14 hari sebelum aku mens. Aku ini mensnya kan selalu tanggal 25an. Jadi ya sebelum2 itu kita ML Kulihat jamku, melihat bagian tanggalan, masih tanggal 29. oooo. kirain mulai sekarang, kan masih tanggal 29 nih teh Ya skillfully, aku mau test steer dulu Apa2an nih maksudnya Rina. Maksudnya gimana Teh? Hhh. kamu ini lucu ya, super lugu. Kamu tau aku sengaja berdandan gini buat kamu? AKu semakin bingung. Rina turun ke bawah duduk diatas karpet di sebelahku. Dia memeluk lengan kiriku dan menyandarkan kepalanya di bahuku.*
Kamu tau gak sebenernya kenapa kita gak bisa punya anak? Iya, Wein juga cerita kok, katanya kalian berdua sehat tapi bingung juga kenapa gak bisa Itu sepotong aja ceritanya, kamu tentu ingat kecelakaan yang Wein alami 2 tahun lalu Aku kemudian flashback, semuanya menjadi jelas sekarang. 2 tahun yang lalu, Wein terlibat kecelakaan parah di Cipularang. Bukan bukan tempat kecelakaannya Saipul Jamil ntar dikira jadi cerita hantu. Saat melaju kencang disebuah turunan, mobil Wein diserempet oleh mobil yang menyalipnya dari sebelah kiri, mobil Wein oleng dan menabrak pembatas jalan sampai mobilnya terbalik berkali2 sebelum akhirnya berhenti terbalik setelah menabrak kaki sebuah jembatan penyebrangan di atas tol. Kondisi Wein luka parah, beberapa tulangnya remuk khususnya pinggul kiri ke bawah. Tubuh bagian atas Wein sama sekali tidak rusak, namun pinggul hingga kaki kirinya harus di operasi beberapa kali hingga perlu diterbangkan ke rumah sakit di Singapura.
Iya aku tau teh, apa gara-gara itu We Rina mengangguk, aku terlalu takut untuk melanjutkan pertanyaanku, takut membuat sedih Rina. Sejak itu Wein kehilangan fungsi seksualnya. Dia tidak bisa bangun lagi. Dan ejakulasi yang dia dapat hanyalah saat dia mimpi basah. Karena kecelakaan yang dia alami, dia tidak bisa menghasilkan sperma yang bagus. Dia tentu saja gak akan jujur ke kamu kalo aku tidak bisa hamil karena dia. Selama ini aku berhubungan dengan Wein hanya sebatas petting saja, atau dia memasturbasikanku dengan dildo2 yang dia beli. Aku cinta Wein, namun aku ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Dan selain itu, wanita mana sih yang gak ingin punya anak. Aku terhenyak mendengarnya. Iya Teh, aku ngerti kok Setelah beberapa lama, wajah *Rina menjadi ceria kembali, saking cerianya menjadi lusty lagi. So, Ren. Kamu mau kan muasin aku. Cuma kamu yang aku dan Wein percaya. Aku tau Wein pasti sakit hati dengan hal ini tapi ini justru usulan dari dia Iya Teh.
Kami berpandangan beberapa lama, kemudian aku beranikan diri mendekatkan bibirku ke bibir Rina. Rina menyambutku dengan penuh nafsu, tangannya langsung memelukku dan badanku langsung ditindih saat posisiku masih terduduk di atas karpet. Dengan canggung aku hanya menempatkan kedua tanganku di pinggang Rina. Ciuman kami penuh nafsu, seperti dua pasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu. Kami saling berpacu berciuman, saling berebutan bibir atas, bibir bawah, main lidah dst dst. Perlahan tanganku dibimbing untuk meremas buah dadanya. Buah dadanya yang sangat besar. Tangan kananku melakukannya dengan sangat baik. Good Job! tangan kiriku melingkar meremas pantatnya yang sangat seksi. Sesekali kami bergulingan diatas karpet.
Setelah kami berdua ciuman dengan hotnya sampai bibir kami berdua nyut-nyutan, Rina melepaskan ciumannya. Kamu tau, aku selalu kagum sama kamu Ren, sejak pertama kali ketemu. Tapi ya apa mau dikata, aku ini istri orang, tapi vent here we are now. Aku hanya bisa tersenyum, kalo lagi sange gini biasanya otakku berhenti bekerja, jadi mendingan diam saja daripada ngomong hal bodoh. Lalu Rina, beranjak berdiri dan berkata You ready to fuck me? Mmmmmm. aku gak janji Teh, aku takut gak mampu. Lagian kan aku udah anggep Teteh kayak kakak sendiri. Rina turun kembali dan meremas celana jeansku di bagian kontolku. Katanya si Junior nggak tuh sambil tersenyum nakal. Rina berdiri kembali dan berjalan ke arah kamar tamu. Jangan lama-lama ya nyusulnya sambil membuka pintu kamar tamu dan menghilang ke dalam.
Aku setengah sadar langsung berdiri menuju tas ranselku yang tadi kuletakkan dekat rak TV, segera bongkar celanaku, celana jins dan celana dalamku dan berganti dengan celana boxer longgar andalanku. Ku berjalan menuju kamar tamu dan mengetuk sebelum masuk. Entah apa yang kupikirkan, aku masih berpikir harus bertingkah sopan kepada Rina. Begitu aku masuk, aku menemukan Rina sudah merebah di atas kasur, kasur yang biasanya kutiduri kalau aku menginap disini. Rina sudah menanggalkan you-can-look dan hotpantsnya. Yang tertinggal ditubuhnya hanyalah BH yang sepertinya kekecilan karena terlihat seperti tidak bisa menampung toket Rina yang besar, dan G-string. Rina bertumpu dengan sikunya di punggung. Buka dong kaosnya setelah kubuka kaosku, aku menghampiri Rina dengan merebah di sampingnya kirinya. Rina mengubah posisinya menjadi menghadapku. Jarinya yang lentik mulai bermain-main mulai dari dadaku, turun ke bawah, masuk ke celana, postscripthampir sampai di kontolku yang sudah super tegak seperti mau meledak, Rina tarik lagi jarinya keatas.
Rina kemudian menciumi badanku, menjilati putingku, aku mulai merasakan nafasku menjadi tidak beraturan. Sudah horny super bos. Sambil menciumi puting kiriku, Rina kemudian menaiki badanku, menunggangiku layaknya joki diatas kuda, memeknya yang masih tertutup G-string *di gesek-gesekan ke kontol tegangku yang juga masih tertutup celana. Aku meremas kedua bongkah pantat Rina dan sesekali membimbing gerakan pinggulnya. Rina tampaknya menikmati yang kulakukan. Cukup lama Rina menciumi putingku, bergantian kiri dan kanan, ciumannya mulai naik ke leher dan kami pun berciuman kembali. Ciuman kami sama panasnya seperti ciuman di sofa tadi. Sesekali Rina melepaskan nafasnya seakan itu yang dia tahan selama ini. Tangannya menjambaki rambutku, pinggulnya masih bergoyang. Pettingan ini kami lakukan cukup lama. Kalau Rina memang Test Drive, aku mungkin memang harus memuaskan dirinya sampai pol. Rina semakin blingsatan menciumiku, gerakan pinggulnya semakin menjadi, mengalahkan bimbingan tanganku.
Aku pun merubah posisi, kami berguling dan kini Rina berada dibawah ku, ku gesek-gesekkan kontolku ke memek Rina. Kakinya yang jenjang melingkar menjepit pinggulku sebagai reaksi gesekanku. Semakin kuat aku menggeseknya, semakin kuat pula jepitan. Sampai akhirnya seperti Rina membantingku ke sisi dan kami bersebelahan dan jepitannya makin kencang dan bergetar jambakannya juga semakin mejadi. AaaaaaaaaaAAAAAAAAAAAaaahhhhhhh.hhhhhhhhhhh .. Rina sedang orgasme. Orgasme Rina ditutup dengan exhale nafas panjang Rina dan dilanjutkan dengan ciuman mesra ke bibirku. Mukaku merah padam, bahagia rasanya bisa memuaskan Rina. Gimana Teh, barusan O ya Ouuuwhhh iyaaaah. udah lama aku gak ngerasain O kayak begitu, bahkan kontol kamu pun belom masuk. Rina kembali menciumi bibirku, tangannya yang lembut sambil mengelus-elus pipiku. AKu merasakan rasa sayang dari belaiannya, atau memang beginilah perilaku seksual Rina.
Kamu gak mau nelanjangi aku? Aku masih lengkap gini? Jangan dulu Teh, Teteh lebih seksi kalo ada yang nutupin, mau pelan-pelan aja. Btw aku boleh sampe jam berapa ini? Terserah kamu aja..mmm sekuatnya kamu aja Rina kembali menciumiku. sungguh luar biasa Rina terus-terusan menggodaku dengan body seksinya. Sambil menciumiku, Rina menggeliat-geliat, menggesek-gesekan tubuhnya ke tubuhku. Kami berdua bertukar panas tubuh, wajahnya yang nafsuin semakin menambah nafsuku kepadanya. Geliatan Rina semakin menjadi, pelan dan halus namun tau bagaimana menaikkan birahiku. Hingga menggeliat turun, sampailah kepala Rina di depan celanaku. Buka ya terserah Teteh, punya teteh kok Rina membuka celanaku sama sekali tidak menggunakan tangan, dengan bibirnya dia menarik celanaku turun kebawah. Sampai didengkul celanaku dilanjutkan dipeloroti dengan tangannya. Rina kemudian menunggangiku lagi. Otomatis posisi tubuhnya berputar. Jadi saja kami dalam posisi 69 yang super seksi.*
Aku sudah telanjang bulat sedangkan onderdil Rina masih lengkap. Rina menangkap kontol tegakku. Sesekali dia menciuminya dengan lembut. Ren, gede amat nih, aku gak yakin muat. Yah teh, dicoba aja dulu, diukur pake mulut godaku. Rina membalas dengan cubitan pelan di pahaku. Rina perlahan menciumi sekeliling kontolku hingga basah dengan tolerate breathe liurnya, kemudian sleebb masuklah kontolku ke dalam mulut Rina yang di pagari dengan bibir tipis nan seksi. Mmmmmmhhhhh mmmmmmhhhhmmmmmm.. sama sepertiku Rina sangat menikmati sepongan yang dia lakukan ke kontolku. Pinggul Rina yang saat ini ada di atas dadaku mulai menggeliat, aku cengekeram pantat Rina dan kuremas2. Teh, kubuka ya aku merujuk kepada G-string Rina.. hhheee *emmmm tanda persetujuan Rina keluar dari mulut yang masih penuh dengan kontolku. G-String Rina modelnya entah apa namanya, yang pasti hanya dengan membuka satu simpul tali di belakang G Stringnya sudah terlepas.*
Wow lembah surgawi Rina benar-benar indah, putih dan tidak ada jembut yang tumbuh di sekitarnya, ditambah wangi sekali. Aku tidak langsung menjilati, jempolku mengelus2 place sekitaran bibir memek Rina yang masih basah dari orgasmenya yang pertama tadi. Kemudian kuciumi saja memeknya, lama kelamaan ciumanku berubah menjadi jilatan, tidak ada sudut memek yang luput dari jilatanku. Goyangan pinggul Rina semakin menjadi, jilatanku juga tidak bisa kalah, aku pun semakin menjadi menjilatnya. Rina pun mengimbanginya dengan menghisap, menjilati, menciumi kontolku dengan liar. Bijiku pun tak luput diciumi olehnya. Saat Rina semakin turun ke bawah, aku tau dia mau menjilati lobang sunholeku. Aku menolak. Kutarik tubuh Rina supaya mulut Rina kembali sejajar dengan kontolku dan kuarahkan kontolku ke mulutnya kembali Jangan Teh, jangan ke situ, aku gak suka Okemmm mmmm. Ren, as you try.mmmmmhhhhmmmm Ya men, plis deh, dia cium silitku, aku dan dia nantinya ciuman, ya apa bedanya aku cium silit sendiri.
Aku lanjutkan menjilati memek Rina yang semakin basah. Rina juga sudah mulai panas, tanganku dengan lihai bergerak kepunggungnya, membuka kaitan BHnya dan melepasnya. Aku tidak bisa melihatnya namun aku bisa merasakan, toket kencang nan kenyal menekan pinggang depanku. Kutengok ke kananku, ternyata lemari pakaian kamar tamu ada cerminnya. Aku bisa melihat dengan jelas posisi kami benar benar hot. Sambil meneruskan jilatanku, aku merogoh toket Rina untuk kuremas-remas dengan kedua tanganku. Posisinya memang sulit namun sepertinya Rina menyukainya Teruuuuussss..mmmmmmhhhmmm. teruuuss. Rina menggumam. Setelah berapa lama, dan setelah beberapa sedotan tiba2 paha Rina melingkar erat *memiting kepalaku erat di antara selangkanganku, dan CRrroooooottt keluar cairan hangat dari memek Rina. Ternyata dia O yang kedua kalinya, Rina gemeteran menahan Orgasmenya kali ini sambil meremas pahaku dalam posisi membungkuk.*


AAAaaaaahhhhhhhhh. ya ampuuuuuuunnnhhhh.hhhhh kamu hebat banget aku udah dua kali Rina langsung berbalik badan dan berkata Now for the main course-nya ya. Rina jongkok diatas pinggangku, berupaya untuk memasukkan kontolku ke dalam memeknya, namun sudah beberapa detik sepertinya dia kesulitan, aku langsung memeluknya dan berusaha menukar posisi, membantingnya dengan lembut ke kasur dan membuka kedua kakinya. Iya, main coursenya nih, siap-siap yah. Ku perlahan mulai memasukkan kontolku ke dalam memeknya. Memek Rina benar-benar sempit, aku tak mengerti, mungkin karena sudah lama tidak pernah dimasuki kontol, tapi harusnya dengan dua kali O sudah bisa dengan mudah dicoblos. Apa mungkin memeknya yang terlalu kecil dan kontolku yang kegedean. Atau memang keduanya. Sempit nih Teh Lanjutin. lanjutin aku gak kenapa2 dengan satu sodokkan kuat namun perlahan, akhirnya Kontolku bisa menembus liang vagina Rina. AAAAAAaaaakkkkkhhhh. jeritan keras Rina dan cakaran di punggungku menyertai tusukanku.*

AKu perlahan mulai genjot, rasanya luar biasa, Rina yang tadinya meringis kesakitan lama-lama terlihat menikmati, makatanya sudah merem melek gak karuan. Nafasnya bersuara tak beraturan dan seirama dengan sodokanku. Dalam posisi ini kami bergumul lama sekali, beberapa kali Rina memiting pinggangku namun aku tetap sodok saja. Lalu Rina mencoba mengganti posisi ingin di atas. Rina mendorong tindihanku dan berbalik memindihku. Semua dilakukan tanpa kontolku terlepas dari memeknya. Gantian sekarang Rina yang memompa kontolku. Sungguh nikmat melihat wanita sesempurna Rina sedang menikmati bercinta denganku. Toketnya yang besar dan kenyal menggandul gandul seiring dengan genjotannya dia. Sesekali Rina pun melenguh dan menghela nafasnya panjang. Jika Rina sudah agak capai, Rina memelukku, namun seringnya dia duduk diatasku memamerkan toketnya yang besar. Tangannya membimbing tanganku agar tetap meremas buah dadanya dan memainkan putingnya. Sesekali aku pun menjilati putingnya.*

Masih dalam keadaan pinggulnya memompa kontolku. Aku beberapa kali berusaha merubah posisi menjadi man concerning peak lagi namun Rina menahan. ia masih ingin menguasai kontolku demi kepuasannya untuk beberapa lama. Tiba2 genjotan Rina semakin kencang. Kedua kaki Rina memiting pinggulku dan tubuh Rina ambruk ke tubuhku dan Rina menyerangku dengan ciuman ganas. Rina O ketiga kalinya. Aku semakin nafsu melihat Rina yang sudah O, membalikkan posisi menjadi man concerning speaking speaking top, mumpung Rina sedang tidak ada tenaga untuk melawanku. bentarhhhh period outtt..hhhh Ujar Rina menyerah. Jangan Teh, tanggung, ayo lagi. Aku kembali menggenjot, tidak tanggung-tanggung aku menggenjot dengan rpm cepat dan konstan, Rina semakin menggila dan berteriak2. Sesekali aku mencumbu bibirnya, menjilati putingnya, menciumi lehernya, menjilati kupingnya. Diperlakukan seperti itu genjotan Rina dari bawah semakin menjadi.*
Saat dipuncak2nya aku keluarkan kontolku. Kutarik tubuh Rina dan kubalik badannya sampai Rina nungging di hadapanku. Disuguhi dengan pemandangan berupa bemper yang sangat seksi, ku langsung masukkan kontolku ke dalam memeknya dari belakang. Ku raih dua bantal untuk menopang tubuhnya dan kumulai genjot kembali. Rasanya dengan posisi ini aku akan cepat keluar. Kugenjot dengan cepaat cepaaat aaaaaahhhhhhhhh Teeeeeehhhh. aku mau keluarrrr. Iyyyaaa Reeeennnnn. keluarin ajaaaa genjotanku kulanjutkan, rasa semriwing disekitar kemaluanku sudah mengumpul namun entah kenapa tidak keluar2 juga. Rina sepertinya sudah menyerah, dia tidak bisa lagi melawanku, akhirnya dia dalam posisi tengkurap, membuang bantal dari bawah tubuhnya dan ambruk ke kasur. Dengan posisiku menindih Rina tanganku melingkar ke depan meraih kedua toketnya. tak luput kembali kuciumi tengkuk dan leher belakangnya. Rina yang sudah tak berdaya masih terangsang dengan ciuman2ku.*
Hingga akhirnya, ledakan itu muncul TTttttteeeeeehhhhhhh..AAAAaaaaaaahhhhhhh . Kubuang semua cairan spermaku. Belum pernah aku selega ini melepaskan spermaku ke dalam liang vagina seorang wanita. Biasanya aku menggunakan kondom ataupun buang diluar. Namun sensasi buang di dalam tanpa kondom memang lebih nikmat. CRrrrrroooooooooooootttt..crrrrrttttt crrrrrtttttt. aku bisa merasakan denyutan memek Rina menyambut datangnya sperma2ku. Enaak ren Enak banget Teh Bukan, bukan, tadi aku bukan nanya ke kamu, aku bilang ke kamu dientotin kamu itu nikmat banget. Aku beruntung banget setelah sekian lama puasa langsung dapet yang kayak kamu Posisi kami masih dalam posisi bercinta kami sebelumnya, aku masih menindih Rina dari belakang dengan kontol masih terhujam di dalam namun akhirnya aku ambruk kesamping. Kuciumi pundak Rina, kubelai dengan lembut punggungnya dan kubelai rambutnya yang tadinya sudah berantakan. Kami berdua pun ketiduran.
Aku terbangun melihat jam sudah di pukul 10.30 malam. Aku melihat kesampingku, Rina tidak ada. Tidak lama kemudian pintu kamar terbuka, Rina masuk kembali dan langsung menyerangku. Malam itu kami lagi2 bercinta hingga pagi.*
Setelah test purpose yang pertama ini kami pun rutin melakukan seks selama lebih dari 1 bulan. Seringnya saat Wein tidak ada di rumah, atau gantian di apartemenku atau kami ke luar kota. Sampai akhirnya berita gembira itu hadir, Rina positif hamil. Wein dan Rina dan juga Keluarga besarnya gembira bukan main. Aku pun senang akhirnya aku menjadi ayah dan juga bisa membahagiakan Wein. Namun biarlah Wein yang mengurus anak ini dengan lebih baik. Aku dan Wein pun masih bersahabat hingga kini. Tapi yang Wein tidak tahu, meskipun sudah lewat 3 tahun Rina berhasil hamil dan melahirkan anak dariku, namun Aku dan Rina masih sering bercinta. Mungkin saja Wein tahu dan membiarkan. Entahlah, aku tak tahu bagaimana mengakhirinya. Bercinta dengan Teh Rina benar2 bikin ketagihan.

perangsang seks tokcer jos paradiso grils

NGENTOT JANDA CANTIK PEMILIK WARUNG KOPI


Namaku Andre (bukan nama sebenarnya), aku bekerja di sebuah perusahaan cukup terkenal di Jawa Barat, di sebuah kota yang sejuk, dan saya tinggal (kost) di daerah perkampungan yang dekat dengan kantor. Di daerah tersebut terkenal dengan gadis-gadisnya yang cantik & manis. Aku dan teman-teman kost setiap pulang kantor selalu menyempatkan diri untuk menggoda cewek-cewek yang sering lewat di depan kost. Di sebelah kostku ada sebuah warung kecil tapi lengkap, lengkap dalam artian untuk kebutuhan sehari-hari, dari mulai sabun, sandal, gula, lombok, roti, permen, dsb itu ada semua. Aku sudah langganan dengan warung sebelah. Kadang kalau sedang tidak membawa uang atau saat belanja uangnya kurang aku sudah tidak sungkan-sungkan untuk hutang. Warung itu milik Ibu Ita (tapi aku memanggilnya Tante Ita), seorang janda cerai beranak satu yang tahun ini baru masuk TK nol kecil. Warung Tante Ita buka pagi-pagi sekitar jam lima, terus tutupnya juga sekitar jam sembilan malam. Warung itu ditungguin oleh Tante Ita sendiri dan keponakannya yang SMA, Krisna namanya.

Seperti biasanya, sepulang kantor aku mandi, pakai sarung terus sudah stand by di depan TV, sambil ngobrol bersama teman-teman kost. Aku bawa segelas kopi hangat, lead singkong goreng, tapi rasanya ada yang kurang.., apa ya..?, Oh ya rokok, tapi setelah aku lihat jam dinding sudah menunjukkan jam 9 kurang 10 menit (malam), aku jadi ragu, apa warung Tante Ita masih buka ya..?, Ah.., aku coba saja kali-kali saja masih buka. Oh, ternyata warung Tante Ita belum tutup, tapi kok sepi.., Mana yang jualan, batinku.

Tante.., Tante.., Dik Krisna.., Dik Krisna, lho kok kosong, warung ditinggal sepi seperti ini, kali saja lupa nutup warung.

Ah kucoba panggil sekali lagi, Permisi.., Tante Ita?.

Oh ya.., tungguu, Ada suara dari dalam. Wah jadi deh beli rokok akhirnya.

Yang keluar ternyata Tante Ita, hanya menggunakan handuk yang dililitkan di dada, jalan tergesa-gesa ke warung sambil mengucek-ngucek rambutnya yang kelihatannya baru selesai mandi juga habis keramas.

Oh.., maaf Tante, Saya mau mengganggu nich.., Saya mo beli rokok gudang garam inter, lho Dik Krisna mana?

O.., Krisna sedang dibawa ama kakeknya.., katanya kangen ama cucu.., maaf ya Mas Andre Tante pake pakaian kayak gini.. baru habis mandi sich.

Tidak apa-apa kok Tante, sekilas mataku melihat badan yang lain yang tidak terbungkus handuk.., putih mulus, seperti masih gadis-gadis, baru kali ini aku lihat sebagian besar tubuh Tante Ita, soalnya biasanya Tante Ita selalu pakai baju kebaya. Dan lagi aku baru sadar dengan hanya handuk yang dililitkan di atas dadanya berarti Tante Ita tidak memakai BH. Pikiran kotorku mulai kumat.

Malam gini kok belum tutup Tante..?

Iya Mas Andre, ini juga Tante mau tutup, tapi mo pake pakaian dulu?

Oh biar Saya bantu ya Tante, sementara Tante berpakaian, kataku. Masuklah aku ke dalam warung, lalu menutup warung dengan rangkaian papan-papan.

Wah ngerepoti Mas Andre kata Tante Ita.., sini biar Tante ikut bantu juga. Warung sudah tertutup, kini aku pulang lewat belakang saja.

Trimakasih lho Mas Andre..?.

Sama-sama..kataku.

Tante saya lewat belakang saja.

Saat aku dan Tante Ita berpapasan di jalan antara rak-rak dagangan, badanku menubruk tante, tanpa diduga handuk penutup yang ujung handuk dilepit di dadanya terlepas, dan Tante Ita terlihat hanya mengenakan celana dalam merah muda saja. Tante Ita menjerit sambil secara reflek memelukku.

Mas Andre.., tolong ambil handuk yang jatuh terus lilitkan di badan Tante, kata tante dengan muka merah padam. Aku jongkok mengambil handuk tante yang jatuh, saat tanganku mengambil handuk, kini di depanku persis ada pemandangan yang sangat indah, celana dalam merah muda, dengan background hitam rambut-rambut halus di sekitar vaginanya yang tercium harum. Kemudian aku cepat-cepat berdiri sambil membalut tubuh tante dengan handuk yang jatuh tadi. Tapi ketika aku mau melilitkan handuk tanpa kusadari burungku yang sudah bangun sejak tadi menyentuh tante.

Mas Andre.., burungnya bangun ya..?.

Iya Tante.., ah jadi malu Saya.., habis Saya lihat Tante seperti ini mana harum lagi, jadi nafsu Saya Tante...

Ah tidak apa-apa kok Mas Andre itu wajar...

Eh ngomong-ngomong Mas Andre kapan mo nikah..?.

Ah belum terpikir Tante...

Yah.., kalau mo nikah harus siap lahir batin lho.., jangan kaya mantan suami Tante.., tidak bertanggung jawab kepada keluarga.., nah akibatnya sekarang Tante harus bersetatus janda. Gini tidak enaknya jadi janda, malu.., tapi ada yang lebih menyiksa Mas Andre.. kebutuhan batin...

Oh ya Tante.., terus gimana caranya Tante memenuhi kebutuhan itu.., tanyaku usil.

Yah.., Tante tahan-tahan saja...

Kasihan.., batinku.., andaikan.., andaikan.., aku diijinkan biar memenuhi kebutuhan batin Tante Ita.., ough.., pikiranku tambah usil.

Waktu itu bentuk sarungku sudah berubah, agak kembung, rupanya tante juga memperhatikan.

Mas Andre burungnya masih bangun ya..?.

Aku cuma megangguk saja, terus sangat di luar dugaanku, tiba-tiba Tante Ita meraba burungku.

Wow besar juga burungmu, Mas Andre.., burungnya sudah pernah ketemu sarangnya belom..?.

Belum..!!, jawabku bohong sambil terus diraba turun naik, aku mulai merasakan kenikmatan yang sudah lama tidak pernah kurasakan.

Mas.., boleh dong Tante ngeliatin burungmu bentarr saja..?, belum sempat aku menjawab, Tante Ita sudah menarik sarungku, praktis tinggal celana dalamku yang tertinggal gain kaos oblong.

Oh.., sampe keluar gini Mas..?.

Iya emang kalau burungku lagi bangun panjangnya suka melewati celana dalam, Aku sendiri tidak tahu persis berapa panjang burungku..?, kataku sambil terus menikmati kocokan tangan Tante Ita.

Wah.., Tante yakin, yang nanti jadi istri Mas Andre pasti bakal seneng dapet suami kaya Mas Andre.., kata tante sambil terus mengocok burungku. Oughh.., nikmat sekali dikocok tante dengan tangannya yang halus kecil putih itu. Aku tanpa sadar terus mendesah nikmat, tanpa aku tahu, Tante Ita sudah melepaskan lagi handuk yang kulilitkan tadi, itu aku tahu karena burungku ternyata sudah digosok-gosokan diantara buah dadanya yang tidak terlalu besar itu.

Ough.., Tante.., nikmat Tante.., ough.., desahku sambil bersandar memegangi dinding rak dagangan, kali ini tante memasukkan burungku ke bibirnya yang kecil, dengan buasnya dia keluar-masukkan burungku di mulutnya sambil sekali-kali menyedot.., ough.., seperti terbang rasanya. Kadang-kadang juga dia sedot habis buah salak yang dua itu.., ough.., sesshh.

Aku kaget, tiba-tiba tante menghentikan kegiatannya, dia pegangi burungku sambil berjalan ke meja dagangan yang agak ke sudut, Tante Ita naik sambil nungging di atas meja membelakangiku, sebongkah pantat terpampang jelas di depanku kini.

Mas Andre.., berbuatlah sesukamu.., cepet Mas.., cepet..!.

Tanpa basa-basi lagi aku tarik celana dalamnya selutut.., woow.., pemandangan begini indah, vagina dengan bulu halus yang tidak terlalu banyak. Aku jadi tidak percaya kalau Tante Ita sudah punya anak, aku langsung saja mejilat vaginanya, harum, dan ada lendir asin yang begitu banyak keluar dari vaginanya. Aku lahap rakus vagina tante, aku mainkan lidahku di clitorisnya, sesekali aku masukkan lidahku ke lubang vaginanya.

Ough Mas.., ough.., desah tante sambil memegangi susunya sendiri.

Terus Mas.., Maas.., aku semakin keranjingan, terlebih lagi waktu aku masukkan lidahku ke dalam vaginanya, ada rasa hangat dan denyut-denyut kecil semakin membuatku gila.

Kemudian Tante Ita membalikkan badannya telentang di atas meja dengan kedua paha ditekuk ke atas.

Ayo Mas Andre.., Tante sudah tidak tahan.., mana burungmu Mas.. burungmu sudah pengin ke sarangnya.., wowww.., Mas Andre.., burung Mas Andre kalau bangun dongak ke atas ya..?. Aku hampir tidak dengar komentar Tante Ita soal burungku, aku melihat pemandangan demikian menantang, vagina dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum asin demikian terlihat mengkilat, aku langsung tancapkan burungku dibibir vaginanya.

Aughh.., teriak tante.

Kenapa Tante..?, tanyaku kaget.

Udahlah Mas.., teruskan.., teruskan.., aku masukkan kepala burungku di vaginanya, sempit sekali.

Tante.., sempit sekali Tante.?.

Tidak apa-apa Mas.., terus saja.., soalnya sudah lama sich Tante tidak ginian.., ntar juga nikmat...

Yah.., aku paksakan sedikit demi sedikit.., baru setengah dari burungku amblas.., Tante Ita sudah seperti cacing kepanasan gelepar ke sana ke mari.

Augh.., Mas.., ouh.., Mas.., nikmat Mas.., terus Mas.., oughh...

Begitu juga aku.., walaupun burungku masuk ke vaginanya cuma setengah, tapi sedotannya oughh luar biasa.., nikmat sekali. Semakin lama gerakanku semakin cepat. Kali ini burungku sudah amblas dimakan vagina Tante Ita. Keringat mulai membasahi badanku dan badan Tante Ita. Tiba-tiba tante terduduk sambil memelukku, mencakarku.

Oughh Mas.., ough.., luar biasa.., oughh.., Mas Andre.., katanya sambil merem-melek.

Kayaknya ini yang namanya orgasme.., ough.., burungku tetap di vagina Tante Ita.

Mas Andre sudah mau keluar ya..?. Aku menggeleng. Kemudian Tante Ita telentang kembali, aku seperti kesetanan menggerakkan badaku maju mundur, aku melirik susunya yang bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk dan kucium putingnya yang coklat kemerahan. Tante Ita semakin mendesah, Ough.., Mas.., tiba-tiba Tante Ita memelukku sedikit agak mencakar punggungku.

Oughh Mas.., aku keluar lagi.., kemudian dari kewanitaannya aku rasakan semakin licin dan semakin besar, tapi denyutannya semakin terasa, aku dibuat terbang rasanya. Ach rasanya aku sudah mau keluar, sambil terus goyang kutanya Tante Ita.

Tante.., Aku keluarin dimana Tante..?, di dalam boleh nggak..?.

Terrsseerraah.., desah Tante Ita. Ough.., aku percepat gerakanku, burungku berdenyut keras, ada sesuatu yang akan dimuntahkan oleh burungku. Akhirnya semua terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Akhirnya spermaku aku muntahkan dalam vagina Tante Ita, masih aku gerakkan badanku rupanya kali ini Tante Ita orgasme kembali, dia gigit dadaku.

Mas Andre.., Mas Andre.., hebat Kamu Mas.

Aku kembali kenakan celana dalam serta sarungku. Tante Ita masih tetap telanjang telentang di atas meja.

Mas Andre.., kalau mau beli rokok lagi yah.., jam-jam begini saja ya.., nah kalau sudah tutup digedor saja.., tidak apa-apa.., malah kalau tidak digedor Tante jadi marah.., kata tante menggodaku sambil memainkan puting dan clitorisnya yang masih nampak bengkak.

Tante ingin Mas Andre sering bantuin Tante tutup warung, kata tante sambil tersenyum genit. Lalu aku pulang.., baru terasa lemas sakali badanku, tapi itu tidak berarti sama sekali dibandingkan kenikmatan yang baru kudapat. Keesokan harinya ketika aku hendak berangkat ke kantor, saat di depan warung Tante Ita, aku di panggil tante.

Rokoknya sudah habis ya.., ntar malem beli lagi ya..?, katanya penuh pengharapan, padahal pembeli sedang banyak-banyaknya, tapi mereka tidak tahu apa maksud perkataan Tante Ita tadi, akupun pergi ke kantor dengan sejuta ingatan kejadian kemarin malam.

http://perangsangwanita.net/


KARAOKE MESUM BERSAMA PARA JANDA






http://kiosseksi.com/vegi-senter-elektrik/

JANDA MUDA TOKET BESAR NGENTOT DI KONTRAKAN

Janda muda cantik seksi mulus toket gede kenceng lagi sange ngentot dikontrakan sama pacar baru

JANDA MUDA TOKET BESAR NGENTOT DI KONTRAKAN


              
http://postimg.org/image/ce79urhy1/